kemaren aku baru dapet tugas dari guru bahasa indonesia, aku di suruh resensi buku. Ini sih sebenernya tugas kelompok yang satu kelompok itu isinya 2 orang. Kata guruku sih sebenernya di suruh ngeresensi satu buku, boleh fiksi atau non-fiksi. Eh, tapi gatau gimana cerita nya kok aku dengernya tu disuruh ngeresensi dua-duanya ya? Yaudah lah, langsung di bagi 2 tuga nya, aku cari yang fiksi dan si temen ku ini nyari yang non fiksi.
Jadi karena aku yang hampir ga pernah ke toko buku dan di rumah ga ada novel yang lain, yaudah aku pakai novel ini aja. Ini sih sebenernya novel tentang film gitu. Tapi aku yakin pasti guruku ga bakal tau. hahahaa. Begini isi resensi hasil bikinan ku yang fiksi :
1) Bagian Pendahulu
- Judul Buku : Lewat Tengah Malam
- Penulis : Gola Gong dan Ibnu Adam Aviciena
- Penerbit : Gagas Media
- Tahun Terbit : 2007
- Cetakan ke : 1
- Tebal Buku : 168 halaman
- Tema : horor
- Sinopsis : hal-hal aneh dan gaib seperti itu terus dialami Alice sejak tinggal di Apartemen baru bersama ibunya. Ia yakin ada misteri besar di dalam apartemen itu. Terlebih lagi, kamar kosong di dalam apartemennya menyisakan aroma kengerian dengan adanya darah dan belatung yang keluar dari dalam kulkas bekas. Namun, ibunya tidak mempercayainya, sedangkan ayahny berada di rumah sakit jiwa setelah mencongkel matanya sendiri karena merasa dikejar arwah gentayangan. Alice berusaha memecahkan misteri ruang kosong itu. Lewat buku harian temannya, terkuak rahasia besar yang mengejutkan Alice. Sebenarnya, ada apa di kamar kosong apartemennya? Siapa yang selama ini menghantui Alice dan keluarganya? Apa isi buku harian itu?
- Latar Belakang : Sebuah film setelah ditayangkan, biasanya mengeluarkan novel tentang film tersebut.
- Tujuan : Untuk memperjelas isi cerita film "Lwat Tengah Malam".
- Permasalahan : Bahasa pada akhir novel agak membingungkan.
- Pemecahan Masalah : Sebaiknya penulis membenahi sedikit bahasa yang ada pada bagian belakang novel.
3) Bagian Penutup
- Kualitas Buku : Bahasa pada novel ini mudah untuk dipahami sehingga mudah untuk menangkap maksud dari penulis.
- Kelebihan : Bahasanya mudah dipahami.
- Kekurangan : Kertas yang digunakan pada novel ini masih kertas yang kusam (jawa: mbulak).
Novel ini layak dibaca oleh remaja karena bahasanya mudah dipahami. hanya saja kualitas kertas yang dipakai kurang bagus sehingga terlihat kusam. Namun kekurangannya ini tertutupi oleh kelebihannya, yaitu bahasanya yang mudah dipahami, sehingga jika sedang serius membaca novel ini, maka akan ikut merinding karena terbawa cerita pada novel ini.
Saran kepada penulis : agar kekurangan yang telah disebutkan tadi dapat dibenahi lagi sehingga menjadi novel yang benar-benar layak untuk dibaca.
Agak aneh ya? muklumlah, hasil karaya anak SMP yang baru belajar ga sebagus punya yang uda pinter. Tapiiii, resensiku ini di kelas ngumpulinnya paling awal sendiri, jadi sama Bu Yuyun (guru bahasa Indonesia ku) dipuji gini, "kaya ini lho, nak. Sudah ngumpulinnya pertama sendiri, tulisannya rapi lagi." Hwahahaa .. Tapi kaya nya sih isi nya belum dibaca, jadi gatau deh bener apa salah.
